Mengolah air limbah dengan benar adalah proses yang penting, tetapi caranya sering disalahpahami. Jika air limbah tidak diolah dengan benar, hal itu bisa sangat berbahaya bagi lingkungan kita lho, termasuk bagi manusia dan hewan yang hidup di dalamnya.
Ada beberapa elemen berbeda yang terlibat dalam pengolahan air limbah, termasuk pengolahan fisik yang menghilangkan partikel dan puing-puing. Namun, pengolahan kimiawi air limbah sangat penting.
Mari kita lihat hal-hal terpenting yang harus Anda ketahui tentang mengolah air limbah secara kimiawi—termasuk bahan kimia yang paling umum dan praktik terbaik untuk menyimpan bahan kimia ini.
Peran Bahan Kimia dalam Proses Pengolahan Air Limbah
Bahan kimia sangat penting dalam mengolah air limbah. Faktanya, pengolahan air limbah membutuhkan bahan kimia yang lebih agresif daripada pengolahan air minum. Jadi selalu penting untuk menyimpan bahan kimia yang digunakan dalam proses perawatan dengan benar dan aman.
Panduan Penyimpanan Bahan Kimia Flootank untuk Pengolahan Air Limbah mengatasi tantangan penyimpanan bahan kimia umum yang ditemukan di pabrik pengolahan air limbah dan memberikan solusi penyimpanan yang masuk akal. Di bagian pertama, Anda akan mengetahui tentang lima langkah proses pengolahan air limbah, serta bahan kimia umum yang terlibat dalam setiap langkah. Di bagian kedua, Anda akan mempelajari lebih lanjut tentang setiap bahan kimia, bersama dengan pertimbangan penyimpanan yang sesuai. Bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan air limbah memiliki lima peran penting.
1. Menghilangkan Partikel Padat
Untuk menghilangkan partikel padat dalam air limbah, bahan kimia seperti besi klorida, polimer, dan tawas digunakan untuk menghasilkan muatan positif. Muatan positif menetralkan partikel padat bermuatan negatif. Akibatnya, partikel padat menggumpal bersama, membuatnya lebih mudah untuk menyaring dan menghilangkan material secara fisik. Karena lebih banyak padatan yang ada dalam air limbah daripada air kota, lebih banyak bahan kimia diperlukan untuk proses koagulasi ini.
2. Netralisasi
Netralisasi adalah penyesuaian tingkat pH air. Dalam pengolahan air limbah, asam atau basa ditambahkan, tergantung pada tingkat pH air yang diolah. Biasanya, asam sulfat atau bahan kimia dasar seperti natrium hidroksida ditambahkan ke dalam air untuk mencapai keseimbangan pH yang optimal.
3. Pengendalian Bau
Ketika air limbah industri dikumpulkan dan diolah, Anda akan mencium bau yang kuat, tidak menyenangkan, dan tentu saja berbahaya. Bau ini juga perlu diatasi. Bahan kimia khusus membantu mengendalikan bau di fasilitas perawatan. Selain karbon aktif, scrubber basah digunakan untuk mengurangi bau busuk. Sangat umum untuk melihat natrium hidroksida dan kalsium nitrat digunakan. Asam klorida juga digunakan bersamaan dengan media dalam scrubber.
4. Disinfeksi
Mikroorganisme patogen tumbuh subur di air limbah. hal ini membuat air tersebut menjadi berbahaya bagi manusia. Untuk mencegah penyebaran penyakit, mikroorganisme ini harus dihancurkan atau dikeluarkan dari air limbah. Bahan kimia disinfektan yang umum digunakan, relatif aman dan murah adalah natrium hipoklorit.
5. Pengolahan dan Penghilangan Lumpur
Pada titik ini, air limbah masih mengandung lumpur yang perlu dibuang. Bahan kimia polimer biasanya digunakan untuk menghilangkan air dari lumpur, hal ini bisa mengurangi volumenya. Cara inii membuatnya lebih mudah dan lebih murah untuk mengangkut lumpur ke tempat pembuangan sampah.
Baca juga : Tips Membeli Tangki Penyimpanan Bahan Kimia
Menciptakan Solusi Penyimpanan yang Aman untuk Pengolahan Kimia Air Limbah
Bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan air limbah sangat berbahaya dan agresif. Lima bahan kimia yang paling sering digunakan meliputi:
Sodium Hipoklorit: lebih dikenal sebagai pemutih, bahan kimia ini sering digunakan untuk menghilangkan virus dan bakteri selama tahap desinfeksi.
Asam Sulfat: asam sulfat adalah asam yang paling umum digunakan di dunia. Ini sering digunakan untuk mengembalikan tingkat pH air limbah ke normal.
Ferric Chloride, Aluminium Chloride, dan Polymers: bahan kimia ini digunakan selama proses flokulasi dan de-penyiraman kue pencernaan, untuk memudahkan pengangkutan bahan limbah ke tempat pembuangan sampah.
Natrium Hidroksida: seperti asam sulfat, bahan kimia ini sering digunakan untuk menetralkan pH air limbah.
Asam Klorida: asam yang sangat korosif ini digunakan untuk mengontrol bau dalam air limbah.
Bahan kimia yang digunakan untuk air limbah perlu disimpan dengan sangat hati-hati agar kualitasnya tidak terganggu. Kunci dari proses ini adalah memastikan bahwa solusi penyimpanan dirancang berdasarkan bahan kimia spesifik yang akan disimpan di dalamnya.
Penyimpanan bahan kimia yang andal tergantung pada beberapa faktor - industri Anda, ukuran bisnis Anda dan peraturan. Flootank dapat memberikan solusi penyimpanan bahan kimia khusus agar sesuai dengan kebutuhan pengolahan air limbah Anda.
Flootank menyediakan solusi tangki untuk industri yang beragam seperti:
Pembangkit Listrik
Minyak & Gas
Pengolahan Kimia
Makanan & Minuman
Pertambangan
Manufaktur
Tekstil
Tangki kimia kami menggunakan High Density Polyethylene dan Polypropylene telah mendapatkan reputasi untuk secara aman mengolah bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam pengolahan air limbah.
Jika anda tertarik untuk memahami lebih lanjut tentang produk tangki kimia custom, tangki industrial, dan tangki mixer dari material High Density Polyethylene (HDPE)Polypropylene (PP), dan Modular Reservoir Anda bisa cek produk kami disini. Untuk pertanyaan, konsultasi, dan pemesanan tangki untuk kebutuhan Industri/bisnis Anda, dapat dilakukan melalui kontak Email kami.
Comments