Rahasia Tangki Kimia Tahan Lama: Uji Ketahanan Terhadap H₂SO₄, NaOH, hingga HCl
- floaton bahari

- Sep 12
- 2 min read

Tangki kimia merupakan elemen vital dalam industri modern. Dari pengolahan air, pabrik kimia, hingga farmasi, tangki berfungsi menyimpan cairan dengan sifat korosif dan agresif. Namun, tidak semua tangki memiliki ketahanan yang sama. Pemilihan material dan proses uji ketahanan menjadi kunci agar tangki dapat digunakan dalam jangka panjang tanpa risiko kebocoran maupun degradasi material.
Mengapa Uji Ketahanan Sangat Penting?
Bahan kimia seperti asam sulfat (H₂SO₄), natrium hidroksida (NaOH), dan asam klorida (HCl) memiliki sifat berbeda dalam menyerang material tangki.
H₂SO₄ (Asam Sulfat): Bersifat sangat korosif terutama pada konsentrasi tinggi, dapat merusak baja karbon maupun baja tahan karat.
NaOH (Soda Api): Bersifat basa kuat, mampu menimbulkan stress cracking pada material tertentu seperti PVC atau kaca.
HCl (Asam Klorida): Sangat agresif terhadap logam, termasuk stainless steel, sehingga sering menimbulkan korosi cepat.
Tanpa uji ketahanan, risiko kebocoran, pencemaran lingkungan, hingga kecelakaan kerja bisa meningkat drastis.
Material Tangki dan Ketahanannya
HDPE (High Density Polyethylene):
Tahan terhadap NaOH, HCl, dan H₂SO₄ hingga konsentrasi tertentu.
Fleksibel, ringan, dan memiliki umur pakai panjang bila disimpan pada suhu terkendali.
FRP (Fiberglass Reinforced Plastic):
Diperkuat serat kaca, sangat cocok untuk aplikasi dengan H₂SO₄ dan HCl jika menggunakan resin tertentu.
Lebih kaku dibanding HDPE, namun butuh perhatian pada sambungan.
Stainless Steel:
Cocok untuk cairan netral dan beberapa basa, tetapi rentan terhadap HCl.
Biaya lebih tinggi, dan perlu perhitungan ketebalan serta lapisan pelindung.
Proses Uji Ketahanan
Untuk memastikan tangki benar-benar tahan lama, produsen melakukan beberapa tahapan pengujian:
Immersion Test: Sampel material direndam dalam larutan kimia tertentu dengan konsentrasi dan suhu terkontrol, lalu diamati perubahan sifat mekanik.
Accelerated Aging Test: Material dipercepat proses degradasinya melalui suhu/tekanan tinggi untuk memprediksi umur pakai.
Stress Crack Test: Menguji apakah material retak akibat tegangan sisa saat kontak dengan bahan kimia.
Holiday Test / Spark Test: Menguji integritas lapisan pelindung tangki agar tidak ada kebocoran mikro.
Tips Memilih Tangki Kimia Tahan Lama
Kenali sifat kimia yang disimpan – perhatikan konsentrasi dan suhu operasi.
Pilih material yang tepat – HDPE lebih fleksibel untuk asam-basa, FRP unggul untuk aplikasi ekstrem, sedangkan baja lebih cocok untuk cairan netral atau dilapisi.
Pastikan ada uji sertifikasi – minta hasil uji ketahanan dari produsen.
Perhatikan standar internasional – seperti DVS 2205/2207 untuk pengelasan HDPE atau ASTM untuk FRP.
Rencanakan perawatan rutin – inspeksi berkala, tes kebocoran, dan pengecekan lapisan pelindung wajib dilakukan.
Kesimpulan
Ketahanan tangki kimia terhadap H₂SO₄, NaOH, dan HCl bukan sekadar hasil dari material yang dipilih, melainkan kombinasi antara desain, proses fabrikasi, serta uji ketahanan yang menyeluruh. Dengan memilih tangki yang sudah terbukti melalui serangkaian pengujian, industri dapat memastikan operasi yang aman, efisien, dan berumur panjang.
Jika Anda membutuhkan tangki dan wadah penyimpanan kimia yang tepat dan tahan lama, hubungi Flootank. Engineer kami akan membantu Anda dengan merancang tangki dan wadah penyimpanan skala industrial yang dapat di custom sesuai kapasitas, bentuk maupun aksesoris penunjang yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan pabrik ataupun laboratorium Anda. Tangki kimia kami menggunakan material thermoplastic yaitu High Density Polyethylene (HDPE) dan Polypropylene
.png)


Comments