Kesalahan Umum dalam Penggunaan Tangki Kimia dan Cara Menghindarinya
- floaton bahari
- 3 days ago
- 2 min read

Tangki kimia adalah aset penting dalam industri, mulai dari pengolahan air, pabrik kimia, farmasi, hingga makanan dan minuman. Namun, meskipun tangki modern (HDPE, PP, FRP, atau stainless steel) dirancang tahan terhadap berbagai zat agresif, kesalahan penggunaan sering membuat umur pakai tangki jauh lebih pendek dari seharusnya.
Artikel ini membahas kesalahan umum dalam penggunaan tangki kimia dan bagaimana cara menghindarinya agar operasional tetap aman dan efisien.
1. Mengabaikan Compatibility Bahan Kimia dengan Material Tangki
Kesalahan: Banyak pengguna langsung menyimpan bahan kimia ke dalam tangki tanpa mengecek chemical resistance material. Contohnya, HCl sangat korosif terhadap stainless steel, sementara toluene bisa merusak HDPE.
Cara Menghindari: Selalu cek Chemical Resistance Guide dari pabrikan atau standar (DVS, ASTM, ISO). Pilih tangki sesuai jenis kimia, konsentrasi, dan suhu operasi.
2. Tidak Memperhatikan Konsentrasi dan Suhu Operasi
Kesalahan: Tangki HDPE mungkin tahan H₂SO₄ pada konsentrasi <70% dan suhu <40 °C, tapi akan cepat rusak jika digunakan di atas batas ini.
Cara Menghindari: Pastikan spesifikasi kimia (konsentrasi, temperatur, densitas) sesuai dengan rating tangki. Jika kimia bersuhu tinggi, pilih material PP atau FRP resin khusus.
3. Mengisi Tangki Berlebihan (Overfilling)
Kesalahan: Mengisi tangki hingga penuh tanpa memperhitungkan ekspansi cairan bisa menyebabkan deformasi atau bahkan pecah.
Cara Menghindari: Gunakan level gauge atau overflow protection. Sisakan ruang headspace minimal 5–10% dari kapasitas tangki.
4. Ventilasi (Breather) Tidak Memadai
Kesalahan: Banyak tangki atmosferik ditutup rapat tanpa ventilasi. Akibatnya, tekanan/vakum saat isi keluar-masuk bisa merusak dinding tangki.
Cara Menghindari: Pastikan tangki dilengkapi vent/breather sesuai kapasitas aliran. Gunakan juga scrubber jika kimia menghasilkan uap berbahaya.
5. Menumpuk atau Memberi Beban Eksternal pada Tangki
Kesalahan: Ada yang meletakkan barang di atas atap tangki atau menjadikan tangki sebagai penyangga pipa. Hal ini bisa mempercepat retak dan deformasi.
Cara Menghindari: Jangan menaruh beban tambahan pada tangki. Gunakan support terpisah untuk pipa dan platform.
6. Kurang Perawatan dan Inspeksi
Kesalahan: Tangki dibiarkan beroperasi bertahun-tahun tanpa pemeriksaan. Akibatnya kebocoran kecil tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan besar.
Cara Menghindari: Terapkan SOP inspeksi berkala:
Harian: cek visual bocor/retak.
Bulanan: spark test sambungan las.
Tahunan: vacuum box test dan evaluasi deformasi.
7. Mengabaikan Prosedur Safety Saat Perbaikan
Kesalahan: Perbaikan welding dilakukan saat tangki masih ada sisa kimia atau uap berbahaya.
Cara Menghindari: Selalu kosongkan, bilas, dan ventilasi tangki sebelum perbaikan. Gunakan APD lengkap dan ikuti standar K3.
8. Tidak Menyediakan Secondary Containment
Kesalahan: Tangki ditempatkan tanpa bundwall atau bak penampung cadangan. Jika bocor, bahan kimia bisa mencemari lingkungan.
Cara Menghindari: Buat bundwall/secondary containment minimal 110% dari kapasitas tangki utama, sesuai regulasi lingkungan.
Kesimpulan
Sebagian besar masalah pada tangki kimia bukan disebabkan oleh kualitas material, melainkan kesalahan penggunaannya. Dengan memahami kesalahan umum di atas dan menerapkan langkah pencegahan, perusahaan dapat:
Memperpanjang umur pakai tangki.
Mengurangi risiko kebocoran dan kecelakaan.
Menghemat biaya operasional jangka panjang.
Jika Anda membutuhkan tangki dan wadah penyimpanan kimia yang tepat dan tahan lama, hubungi Flootank. Engineer kami akan membantu Anda dengan merancang tangki dan wadah penyimpanan skala industrial yang dapat di custom sesuai kapasitas, bentuk maupun aksesoris penunjang yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan pabrik ataupun laboratorium Anda. Tangki kimia kami menggunakan material thermoplastic yaitu High Density Polyethylene (HDPE) dan Polypropylene
Comments