top of page

Kenapa Stainless Steel Tidak Cocok untuk NaOCl, dan Apa Solusinya?

Stress Corrosion Cracking pada Stainless Steel
Stress Corrosion Cracking pada Stainless Steel

Natrium hipoklorit (NaOCl), atau lebih dikenal sebagai cairan pemutih atau disinfektan, banyak digunakan dalam industri air bersih, pengolahan limbah, makanan, tekstil, dan kimia. Meski tampak “aman” secara umum, bahan kimia ini sebenarnya sangat agresif terhadap material tertentu, terutama stainless steel. Banyak kasus kegagalan sistem penyimpanan dan perpipaan yang terjadi karena pemilihan material yang tidak tepat.


Mengapa Stainless Steel Tidak Cocok untuk NaOCl?


Stainless steel dikenal sebagai material logam yang tahan korosi, tapi ketahanannya bukan untuk semua jenis kimia. Berikut adalah alasan mengapa stainless steel tidak direkomendasikan untuk menyimpan atau mengalirkan NaOCl:


⚠️ 1. Korosi Retak Tegangan (Stress Corrosion Cracking / SCC)


NaOCl menghasilkan ion klorida (Cl⁻) yang bisa memicu korosi retak pada stainless, terutama pada suhu di atas 30°C dan di lingkungan stagnan.

Bahkan stainless 316L yang lebih tahan pun tetap rentan terhadap SCC bila bersentuhan dengan NaOCl dalam jangka panjang.

⚠️ 2. Pembentukan Asam Klorida


NaOCl bisa terurai menjadi asam klorida (HCl) dalam kondisi tertentu (terutama bila terpapar panas atau cahaya), dan HCl sangat korosif terhadap stainless steel.


⚠️ 3. Degradasi Permukaan


Pelepasan oksigen aktif dari NaOCl bisa menyebabkan oksidasi lokal, menghilangkan lapisan pasivasi stainless steel dan memicu pitting corrosion (korosi berlubang).



Jadi, Apa Solusinya?


Solusi utama untuk menangani penyimpanan dan penyaluran NaOCl adalah dengan menggunakan material non-logam yang tahan terhadap klorin aktif dan ion klorida.


1. Gunakan Tangki dan Pipa HDPE (High Density Polyethylene)


HDPE adalah pilihan yang sangat direkomendasikan untuk menyimpan NaOCl karena:

  • Tahan terhadap korosi klorida

  • Tidak bereaksi dengan NaOCl

  • Cocok untuk aplikasi outdoor dengan perlindungan UV

  • Umur panjang dengan minim perawatan

  • Tidak menghasilkan kontaminan logam

Banyak instalasi pengolahan air menggunakan tangki dan pipa HDPE untuk menyimpan NaOCl dalam jangka panjang secara aman.

Kesimpulan

Pemilihan material penyimpanan bahan kimia tidak bisa sembarangan. Meskipun stainless steel memiliki reputasi sebagai logam anti karat, untuk bahan kimia seperti natrium hipoklorit, justru bisa menjadi bumerang. Gunakan HDPE sebagai solusi penyimpanan dan distribusi NaOCl yang aman, tahan lama, dan bebas risiko korosi. Dengan demikian, proses produksi, pengolahan air, atau disinfeksi yang Anda jalankan bisa berjalan lancar dan bebas gangguan material failure.


Jika Anda mencari solusi tangki kimia yang unggul dalam efisiensi dan higienitas HDPE dan Polypropylene adalah material yang patut dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan produksi Anda dan jika Anda membutuhkan tangki dan wadah penyimpanan kimia yang tepat dan tahan lama, hubungi Flootank. Engineer kami akan membantu Anda dengan merancang tangki dan wadah penyimpanan skala industrial yang dapat di custom sesuai kapasitas, bentuk maupun aksesoris penunjang yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan pabrik Anda

 
 
 

Komentar


FLOOTANK MEMBER OF FLOATON GROUP

Cibis Nine Building Lt. 11 Jl. TB Simatupang No.2,

RT.1/RW.5, Cilandak Tim., Kec. Ps. Minggu,

Kota Jakarta Selatan,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560

Telephone 021-50127825

CP :

081313799399 - Reza (Telp/WA)

081808103671 - Farras (Telp/WA)

Email      :    enquiry@flootank.com

Linkedin :

  • White LinkedIn Icon

© 2022 by Floaton Group, Indonesia

bottom of page