Seperti yang kita ketahui, air adalah sumber daya yang terbatas, karena meskipun kelimpahannya di Bumi hanya sebagian kecil, tepatnya 0,3% yang digunakan untuk konsumsi manusia. Sisanya (99,7%) berada di lautan, lapisan es, tanah dan di atmosfer. Lebih buruk lagi, dari hanya 0,3% itu, banyak yang tidak dapat digunakan.
Kelebihan populasi dan polusi air adalah beberapa alasan yang menghambat ketersediaan air bagi manusia. Di banyak belahan dunia, air adalah sumber daya yang berharga, dan tangki penyimpanan plastik adalah cara paling populer untuk menyimpannya. Tetapi pemikiran tentang pelestarian air jarang muncul di benak masyarakat umum yang tinggal di kota-kota.
Selain ketersediaan air, pemurniannya juga memainkan peran besar. Penjernihan air diperlukan karena semua sumber daya air memiliki kualitas air yang berbeda-beda. Banyak yang tercemar limbah industri atau rumah tangga, dan menurut laporan, biasanya ada lebih dari 2.100 kotoran dalam air yang tidak dapat diolah.
Karena tangki air adalah salah satu solusi penyimpanan air utama yang digunakan di Indonesia, sangat penting untuk memurnikannya secara teratur untuk menekan polusi atau kontaminasi air dan untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air.
Pemurnian air sangat tergantung pada sumber air. Air pemurnian dari badan air yang bergerak seperti sungai membutuhkan tindakan pemurnian yang berbeda dibandingkan dengan badan air yang tergenang seperti danau.
Pemurnian air adalah proses yang menghilangkan semua kontaminan dan bahan-bahan yang berbahaya dari air yang tercemar. Ini memungkinkan air untuk digunakan dengan aman untuk tujuan konsumsi, industri, dan habitat alami. Ada berbagai teknik yang digunakan untuk memurnikan air, termasuk filtrasi, penyulingan, desalinasi, dan proses kimia lainnya.
Ada 5 teknik yang digunakan untuk pemurnian air:
1. Koagulasi atau Flokulasi
Koagulasi adalah proses yang menggabungkan partikel-partikel kecil yang tidak larut dalam air menjadi agregat-agregat yang lebih besar. Ini biasanya dilakukan dengan menambahkan zat kimia koagulan, seperti alumunium atau besi, ke dalam air. Partikel-partikel ini akan menempel satu sama lain, membentuk agregat yang disebut flok.
Flokulasi adalah proses di mana partikel-partikel yang telah digabungkan oleh koagulasi terikat lebih erat sehingga menghasilkan agregat yang lebih besar. Ini biasanya dilakukan dengan menambahkan zat flokulan, seperti polimer, ke sistem untuk meningkatkan kekuatan ikatan antara partikel.
Singkatnya gini, proses ini melibatkan penambahan aluminium sulfat, umumnya dikenal sebagai tawas, ke dalam air yang tidak diolah. Campuran tawas dan air akan menggumpalkan partikel debu dan membentuk partikel yang lebih besar yang disebut flok. Flok-flok ini kemudian dapat dihilangkan melalui proses penyaringan atau pengendapan.
2. Sedimentasi dan Filtrasi
Setelah koagulasi dan flokulasi, langkah selanjutnya adalah sedimentasi dan filtrasi. Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang terlarut dalam air sebelum proses pemurnian. Proses ini menghilangkan bahan-bahan berat yang tidak larut, seperti lumpur, pasir, atau kotoran lainnya. Partikel-partikel padat ini akan mengendap di dasar kolam atau tangki, meninggalkan air yang lebih bersih.
Pada tahap ini, air bergerak sangat lambat, membuat flok berat mengendap di bagian bawah. Partikel, yang terakumulasi di bagian bawah disebut lumpur dan selanjutnya dibawa ke laguna pengeringan.
Sedangkan, filtrasi adalah proses pemurnian air dengan menggunakan media filter. Media filter ini bisa berupa pasir, arang aktif, atau bahan kimia lainnya. Proses ini dapat memilah partikel-partikel padat, bakteri, mikroba, dan bahan kimia yang terlarut dalam air. Hal ini dapat membuat air lebih bersih dan aman untuk diminum.
3. Desinfeksi dan Pengeringan Lumpur
Proses desinfeksi air memainkan peran penting dalam menghilangkan bakteri dan organisme lainnya yang berbahaya dari air. Proses desinfeksi air dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode.
Beberapa metode desinfeksi air yang umum digunakan termasuk desinfeksi kimia, desinfeksi sinar ultraviolet, ozonisasi, dan filtrasi. Desinfeksi kimia menggunakan klorin, hipoklorit, atau bahan kimia lainnya untuk membunuh mikroorganisme yang berbahaya. Desinfeksi sinar ultraviolet menggunakan lampu UV untuk menghancurkan DNA dari organisme yang berbahaya. Ozonisasi menggunakan ozon untuk membunuh mikroorganisme yang berbahaya. Filtasi menggunakan berbagai filter untuk menghilangkan partikel yang berbahaya dari air.
Kita ambil contoh pada proses desinfeksi kimia. Air didesinfeksi menggunakan klorin sebelum melewati sistem distribusi. Sekarang, partikel padat yang tersisa setelah sedimentasi dan filtrasi dipindahkan ke laguna pengeringan.
4. Fluoridasi
Fluoridasi adalah proses penambahan zat fluorin ke dalam sumber air minum untuk meningkatkan kesehatan gigi. Hal ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai organisasi medis lainnya. Sumber fluorin yang digunakan biasanya berasal dari fluorida natrium, fluorida kalium, atau fluorida amonium.
Proses ini terbukti efektif dalam mengurangi karies gigi, meskipun ada pendapat yang menyatakan bahwa fluoridasi air juga dapat menyebabkan kerusakan gigi.
5. Koreksi pH
Untuk menyesuaikan pH air, Anda harus menambahkan asam atau basa ke dalam air. Asam dapat berupa asam klorida, asam sulfat atau asam asetat. Sedangkan basa dapat berupa natrium hidroksida, kalium hidroksida atau kalsium hidroksida. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan filter karbon aktif atau filter kalsium untuk menjernihkan air dan mengatur pH-nya.
HUBUNGI KAMI
Flootank adalah salah satu produsen tangki air dan kimia custom yang fokus pada material HDPE dan PP di Indonesia. Kami menyediakan tangki penyimpanan air maupun kimia berkualitas tinggi yang memenuhi standar dan spesifikasi kualitas yang diperlukan.
Jika Anda membutuhkan tangki dan wadah penyimpanan kimia yang tepat dan tahan lama untuk kebutuhan pengolahan air, hubungi Flootank. Engineer kami akan membantu Anda dengan merancang tangki dan wadah penyimpanan skala industrial yang dapat di custom sesuai kapasitas, bentuk maupun aksesoris penunjang yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan pabrik ataupun laboratorium Anda. Tangki kimia kami menggunakan material thermoplastic yaitu High Density Polyethylene (HDPE) dan Polypropylene yang tentunya memiliki ketahanan kimia yang sangat handal.
Comments