Uji Ketahanan Kimia: Seberapa Tahan Tangki Anda terhadap Korosi dan Reaksi Kimia?
- floaton bahari

- Jul 22
- 2 min read

Dalam dunia industri kimia, kerusakan tangki akibat korosi atau reaksi kimia bisa menjadi mimpi buruk: kebocoran cairan berbahaya, downtime produksi, hingga potensi kerugian finansial dan lingkungan. Oleh karena itu, uji ketahanan kimia menjadi langkah penting untuk memastikan tangki Anda mampu bertahan dalam jangka panjang.
Artikel ini akan membahas mengapa pengujian ketahanan kimia penting, apa saja jenis uji yang umum dilakukan, serta indikator penting untuk menilai ketahanan material tangki terhadap bahan kimia agresif.
Mengapa Perlu Uji Ketahanan Kimia?
Banyak industri memilih material tangki berdasarkan brosur atau harga, tanpa mempertimbangkan:
Konsentrasi kimia sebenarnya di lapangan
Suhu operasi yang berfluktuasi
Interaksi antar bahan kimia dalam satu sistem
Durasi kontak jangka panjang (tahunan)
Padahal, resistensi kimia suatu material bisa berubah drastis hanya karena kenaikan suhu 10°C atau karena keberadaan klorida, logam berat, atau senyawa pengoksidasi.
Jenis Uji Ketahanan Kimia yang Umum Digunakan
1. Chemical Resistance Immersion Test
Material tangki (misalnya sampel HDPE, FRP, stainless) direndam dalam cairan kimia spesifik selama periode tertentu (1 minggu hingga 3 bulan).
Pengujian dilakukan pada suhu operasi aktual.
Parameter yang diuji:✅ Perubahan berat✅ Perubahan dimensi✅ Keretakan, perubahan warna, degradasi mekanis
2. Accelerated Aging Test
Digunakan untuk mensimulasikan efek jangka panjang dalam waktu singkat.
Suhu, tekanan, dan konsentrasi kimia dinaikkan untuk mempercepat proses degradasi.
Cocok untuk menilai tangki FRP dan plastik.
3. Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS)
Umum digunakan untuk tangki logam (seperti stainless steel)
Mengukur ketahanan lapisan pasif terhadap penetrasi ion (misalnya klorida)
Mendeteksi dini potensi korosi pitting atau stress corrosion cracking
4. Uji Lapangan / Field Exposure
Sample material dipasang langsung di sistem yang beroperasi
Dievaluasi secara berkala dalam waktu 6–12 bulan
Cocok untuk proyek baru yang ingin verifikasi ketahanan nyata
🧩 Indikator yang Harus Diperhatikan dari Hasil Uji
% Penurunan Kekuatan Tarik (Tensile Strength)→ Menandakan degradasi struktural
Tingkat Penyerapan Cairan (%)→ Semakin tinggi, semakin berisiko swelling atau perubahan dimensi
Visual Crack / Blistering→ Tanda awal kegagalan material plastik atau resin lining
Penurunan Ketahanan Kimia karena Suhu→ Beberapa material hanya tahan di suhu <60°C
📌 Tips Engineer: Cek Ini Sebelum Pakai Tangki untuk Kimia Agresif
Cek Chemical Resistance Chart dari produsen — pastikan mencakup suhu dan konsentrasi aktual
Jangan hanya tanya: "Tahan HCl?" Tapi tanyakan:❓ Berapa persen konsentrasi?❓ Berapa suhu cairan saat penyimpanan dan transfer?
Lakukan uji imersi singkat jika memakai material baru
Bila perlu, konsultasikan dengan lab independen atau vendor terpercaya
✅ Kesimpulan: Uji Ketahanan Bukan Formalitas, Tapi Proteksi Investasi
Menguji ketahanan kimia tangki adalah langkah strategis untuk menghindari kegagalan dini, menjaga keselamatan, dan memastikan efisiensi biaya dalam jangka panjang.
Karena pada akhirnya, lebih murah menguji di awal daripada mengganti tangki dan menghadapi downtime akibat kegagalan material.
Jika Anda mencari solusi tangki kimia yang unggul dalam efisiensi dan higienitas HDPE dan Polypropylene adalah material yang patut dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan produksi Anda dan jika Anda membutuhkan tangki dan wadah penyimpanan kimia yang tepat dan tahan lama, hubungi Flootank. Engineer kami akan membantu Anda dengan merancang tangki dan wadah penyimpanan skala industrial yang dapat di custom sesuai kapasitas, bentuk maupun aksesoris penunjang yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan pabrik Anda.
.png)


Comments