Tangki yang digunakan untuk menampung potable water (air minum) harus memenuhi standar kesehatan dan keselamatan tertentu. Beberapa material yang sering digunakan dan dianggap cocok untuk tangki penyimpanan potable water meliputi:
Stainless Steel:
Stainless steel adalah pilihan umum untuk tangki air minum karena tahan terhadap korosi, tidak memberikan bau atau rasa pada air, dan memiliki kekuatan struktural yang baik. Namun, harga stainless steel biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa material lainnya.
Fiberglass (FRP):
Tangki berbahan fiberglass atau reinforced plastic sering digunakan karena ringan, tahan korosi, dan dapat dibentuk sesuai kebutuhan. Mereka juga tidak merusak kualitas air yang disimpan di dalamnya namum tangki yang terbuat dari bahan ini bisa lebih rentan terhadap pecah atau retak dan jika terjadi kerusakan pada tangki FRP, proses perbaikan bisa lebih sulit dan mahal dibandingkan dengan material yang mudah dilas atau diperbaiki.
Polypropylene (PP):
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tangki berbahan PP juga dapat cocok untuk air minum karena tahan korosi, ringan, dan memiliki ketahanan terhadap suhu ekstrem. Tangki PP cenderung kuat dan tahan terhadap tekanan, sehingga memiliki risiko yang lebih rendah untuk retak atau pecah dibandingkan dengan beberapa material tangki lainnya. Selain itu aspek perawatan dan perbaikan juga sangat mudah karena PP tidak memerlukan adhesif tambahan atau bahan pengikat khusus serta memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi dan reaksi kimia.
Polyethylene (PE) atau High-Density Polyethylene (HDPE):
Tangki berbahan PE atau HDPE cukup umum digunakan karena tahan terhadap korosi, ringan, dan relatif ekonomis. Mereka juga memiliki daya tahan yang baik terhadap tekanan dan retakan.
Beton dengan Lapisan Interior:
Tangki beton dengan lapisan interior yang sesuai dapat menjadi pilihan yang baik. Beton memberikan kekuatan struktural yang tinggi, sementara lapisan interior dapat mencegah kontaminasi air namum meskipun kuat, beton masih rentan terhadap retak atau pecah dan perawatan dan pembersihan tangki beton bisa lebih sulit dan memerlukan usaha yang lebih besar dibandingkan dengan tangki dari beberapa material lainnya. Selain itu Tangki beton cenderung lebih mahal untuk diproduksi dan diinstal karena setelah pembangunan tangki beton, perlu waktu yang cukup lama untuk memastikan bahwa beton benar-benar kering sebelum air dapat disimpan di dalamnya. Proses pengeringan ini dapat memakan waktu, tergantung pada ukuran dan konstruksi tangki.
Kesimpulan
Penting untuk memastikan bahwa tangki yang dipilih memenuhi standar dan regulasi setempat untuk penyimpanan air minum. Faktor-faktor seperti kebutuhan kapasitas, lokasi instalasi, dan kondisi lingkungan juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan material tangki. Selain itu, perlu dilakukan pemeliharaan dan pembersihan secara teratur untuk memastikan kebersihan air yang disimpan.
Comments