top of page
Writer's picturefloaton bahari

Bahaya Stress Corrosion Cracking Pada FRP


Tangki Kimia FRP VS HDPE

Stress Corrosion Cracking (SCC) pada FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) adalah fenomena di mana retakan terbentuk dan berkembang pada material komposit ini akibat adanya kombinasi antara tegangan mekanis dan paparan bahan kimia yang korosif. Berbeda dengan logam, mekanisme SCC pada FRP melibatkan interaksi antara serat kaca (yang memberikan kekuatan mekanik) dan resin (yang berfungsi sebagai matriks pengikat dan pelindung).


Stress Corrosion Cracking pada FRP biasanya terjadi ketika resin mengalami degradasi akibat bahan kimia atau ketika ada tegangan yang berlebihan yang menyebabkan serat dan resin melemah atau terpisah. Seiring waktu, retakan halus dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan besar.


Penyebab SCC pada FRP

Beberapa faktor utama yang menyebabkan Stress Corrosion Cracking pada FRP meliputi:


  1. Bahan Kimia Agresif: Bahan kimia tertentu, seperti asam pekat, basa kuat, atau pelarut organik, dapat merusak resin dalam FRP dan memicu retakan.

  2. Tekanan atau Tegangan Berlebih: Tekanan sisa akibat pembuatan atau tegangan eksternal dari penggunaan juga bisa mempercepat SCC.

  3. Lingkungan Suhu Tinggi: Suhu tinggi dapat mempercepat reaksi kimia yang merusak resin dan meningkatkan risiko SCC.


    Baca juga : Panduan Memilih Tangki Kimia yang Tepat untuk Kebutuhan Industri Anda


Contoh Kasus SCC pada FRP


  1. Penyimpanan Asam Pekat dalam Tangki FRP

    • Dalam industri kimia, tangki FRP sering digunakan untuk menyimpan asam seperti asam sulfat (H₂SO₄) atau asam klorida (HCl). Pada konsentrasi tinggi atau suhu tinggi, asam dapat merusak resin yang melindungi serat kaca. Tegangan pada tangki akibat beban cairan juga berkontribusi pada SCC, yang bisa mengakibatkan retakan di dinding tangki dan menyebabkan kebocoran.


  2. Pengangkutan Cairan Korosif dengan Pipa FRP

    • Pipa FRP digunakan untuk mengangkut bahan kimia agresif seperti natrium hipoklorit (NaOCl) di pabrik pengolahan air. Dalam kondisi operasional, tegangan sisa dari fabrikasi dan paparan bahan kimia dapat menyebabkan SCC pada pipa ini, menghasilkan retakan internal yang berkembang hingga menyebabkan kebocoran.


  3. Tangki FRP yang Terpapar NaOH pada Suhu Tinggi

    • Larutan natrium hidroksida (NaOH) yang pekat dan panas dapat mempercepat degradasi resin. Jika ada tegangan sisa pada material atau beban yang diberikan berlebihan, tangki FRP dapat mengalami SCC. Retakan ini bisa meluas, menyebabkan penurunan kekuatan tangki dan meningkatkan risiko kebocoran.


Pencegahan SCC pada FRP

Beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi SCC pada FRP meliputi:


  • Memilih Resin yang Tepat: Resin seperti vinil ester memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap bahan kimia agresif dibandingkan resin poliester biasa.

  • Mengurangi Tegangan Sisa: Desain dan fabrikasi yang cermat, termasuk annealing atau curing yang tepat, dapat mengurangi tegangan sisa dalam material.

  • Menghindari Kondisi Operasional yang Ekstrem: Hindari suhu dan konsentrasi kimia yang mendekati batas ketahanan resin.

  • Menggunakan Material Alternatif: Dalam beberapa kasus, material tahan korosi lain, seperti HDPE (high density polyethylene) atau PP (polypropylene) , dapat menjadi alternatif yang lebih baik untuk lingkungan dengan klorida tinggi


Stress Corrosion Cracking pada FRP bisa menjadi tantangan dalam aplikasi industri. Jika Anda membutuhkan tangki dan wadah penyimpanan kimia yang tepat dan tahan lama, hubungi Flootank. Engineer kami akan membantu Anda dengan merancang tangki dan wadah penyimpanan skala industrial yang dapat di custom sesuai kapasitas, bentuk maupun aksesoris penunjang yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan pabrik ataupun laboratorium Anda. Tangki kimia kami menggunakan material thermoplastic yaitu  High Density Polyethylene (HDPE)

8 views0 comments

Kommentare


bottom of page